Minggu, 16 Oktober 2016

[Night Of Diaries] Girl Who Don't Date

Salah satunya adalah saya.
Orang bahkan bertanya-tanya mengapa saya tetap saja memilih sendirian dan tidak mengisi hati dengan seseorang yang spesial. Sementara seseorang yang saya adore saja, yang kini telah dipulau dewata telah memiliki seseorang yang membuat hatinya berdebar. Walaupun belakangan di tempat kerja, entah rekan atau atasan saya menyuruh untuk menerima saja nasabah yang mengejar-ngejar saya. Bagaimana mungkin saya menerima nasabah yang usiany sudah menginjak kepala 3 sementara saya saja belum genap 20? -_-. Pun teman lama kini sedang berambisi mengenalkan saya dengan seorang rekan kerjanya di showroom tempat ia bekerja. Aah.. memangnya apa yang salah dengan tidak memiliki pacar?

“Wajah cantik, otak encer, badan ya.... agak gemukan lah. Tapi jomblo? Hmm.. jangan-jangan...“ ujar rekan sebelah kiri saya di seorang teller juga, pria tentunya dan iya dia memiliki pacar (Perlukah saya menekankan bahwa saya satu-satunya teller yang masih single di cabang?) yang bahkan menduga saya adalah seorang lesbian. Well, yang saya tahu saya jatuh cinta dengan seseorang karena siapa sosok seseorang itu, dan hanya orang itu. Toh saya juga tidak pernah membayangkan bila suatu saat saya bisa jatuh cinta dengan seorang gadis.

[Night Of Diaries] Tim Baru, Lingkungan Baru

Akhir-akhir ini saya tidak sempat update blog pribadi, padahal otak rasanya tidak kuat menahan ide dikepala dan hati tidak kuat menahan curahan yang hendak tumpah. Pun alasan saya tidak sempat masih berhubungan dengan kesibukkan pekerjaan dan kuliah. Maklum saja dua bulan belakangan saya masih proses adaptasi dilingkungan bekerja yang baru, di bidang perbankan. Bidang yang bahkan saya sendiri tidak pernah mencicipinya, yang rata-rata pekerjanya kuliah jurusan yang bersangkutan (entah jurusan ekonomi, akuntansi walaupun sebenarnya agak berbeda dengan perbankan dsb). Belum lagi jam terbangnya yang belum pernah saya rasakan di pekerjaan saya sebelumnya yakni bekerja jam kantor, Senin-Jumat.

Saya menjadi teller berblazer biru di salah satu bank daerah Kota Tua. Lumayan dekat dari rumah sehingga saya cukup bersyukur ditempatkan di daerah tersebut. Akan selalu ada suatu hal yang menjadi 'pertama kali'. Kalimat itu yang selalu saya ingat saat pertama kali terjun di cabang saya yang memiliki gedung dengan tiga lantai itu. Dengan seragam hitam putih dan badan kecil berambut pendek, saya tidak malu bertanya pada senior-senior yang ada, mereka yang terlebih dahulu berkecimpung dalam dunia teller.

Senin, 08 Agustus 2016

[Movie] Deep Red Love (赤赤煉戀)


Menurut Joko Anwar, pada hakikatnya arti movie dan film itu sama. Tetapi, adapula artian yang mengacu bahwa movie lebih ke bentuk profit hiburan, sedangkan film sendiri lebih mengutamakan seni artistiknya. Well, apapun itu saya tetap menganggap kedua istilah tersebut sama, dijudul saya akan menggunakan tag movie dan saat pembahasannya menggunakan kata film (agar lebih mudah).

Setelah hari sabtu lalu saya menonton Bilocation (secara tidak sengaja), rupanya Waku Waku Japan juga akan menayangkan film horror lainnya di hari minggu. What I Long For, demikian judul yang tertera pada channel di tv kabel tersebut. Tak puas dengan informasi yang tercantum di tv, saya bersusah payah mencari ke om gugel dan yang saya dapatpun sama informasinya mengenai film yang dirilis tahun 2013. Kecewa. Dan ternyata film ini lebih dikenal dengan judul Seki Seki Ren Ren atau Deep Red Love.

Selintas penonton hanya disuguhkan kehidupan gadis sekolah menengah yang biasa bernama Juri. Menggunakan seragam outer cokelat, ia berkeliling dari rumah hingga ke gedung sekolahnya. Duduk dikursi belakang tempatnya dan menguping gosip para gadis yang tengah bolos di ruang olahraga. Mungkin kita sudah mengira bahwa Juri ini adalah roh, dan itu benar sekali. Ia juga baru menyadari dirinya sudah mati karena bunuh diri lompat dari atap sekolah pun lupa, apa alasan ia bunuh diri?.

Sabtu, 30 Juli 2016

[Novel] Relung-Relung Gelap Hati Sisi Oleh Mira W.

..kalau benar cinta namanya
perasaan yang berkobar dihatinya itu!
Dia hanya ingin berada di dekat gadis itu.
Mengobrol. Saling pandang.
Saling bertukar senyum. Memegang tangannya.
Dimana letak kesalahannya?

Terima kasih kepada kawan saya yang tidak mau dipanggil my dear truk-gandeng friend. Gembira tidak kepalang saya menerima hadiah ultah berupa Saman karya Ayu Utami. Berhubung saya juga memang tengah mencarinya kala itu, you know me so well dear~. Karna kan yang berkeliaran di Gramed hanya yang versi Bahasa Inggris, dan itu harganya bisa dua kali lipat (wew).

Tapi bukan novel Saman yang akan saya bahas, melainkan novel yang teman saya itu memaksa untuk membelikannya. Dia yang bersikekeuh untuk memesannya di ol shop ngamuk pada saya untuk membiarkannya membelikannya. Saya menolak. Sudah cukup hadiah yang saya terima darinya. Titik. Tidak bisa diganggu gugat. Well, itulah saya, saat sedang membuat keputusan menolak, maka tidak ada pula tawar menawar. Akhirnya saya transfer lima puluh ribu pada hari kamis, dan pada sabtunya menerima paket berupa sebuah novel bersampul hijau kuning ala kemarau.

Warga sekolah termasuk guru bahkan orang tua mereka tahu, bahwa Sisi dan Airin menjalin hubungan spesial. Walaupun statusnya Airin tengah terikat dengan seorang pria bernama Frans (yang nantinya juga menjadi roommates dan suami). Semenjak dipergoki berpelukan di toilet sekolah saat perpisahan upacara kelulusan itu lah, Sisi memutuskan melupakan Airin, yang tengah meninggalkan tanah air demi mencari kebebasan.

Selasa, 19 Juli 2016

[Novel] Falling Oleh Rina Suryakusuma

You don't walk into love.

You fall in.

That's why

it's so hard to get out



Karna sudah bolak-balik ke Gramedia, juga security yang mungkin melototi saya keluar-masuk, akhirnya saya putuskan mengikuti kata hati untuk membawa novel bersampul gelap ini ke meja kasir.

Selintas Carly memiliki hidup yang sempurna, memiliki orang tua penyayang, calon tunangan yang tampan dan perhatian, dan dikelilingi sahabat-sahabat yang selalu ada hingga wanita yang bergelar sarjana ekonomi ini mampu bekerja di sebuah perusahaan terbaik di Asia Tenggara. Dan kebetulan lainnya Carly harus bekerja dibawah divisi leasing dengan atasan yang super-duper dingin dan workholic, Maggie. Yup! Dari plotnya udah keliatan kalo ini akan menjadi asmara antara pegawai dan atasannya. Office lady again. Satu-satunya pembeda novel ini dengan kisah cinta yang disajikan terjadi antara dua wanita. Carly dan Maggie.

Biasanya ada dua alasan mengapa saya mengupas sebuah novel, pertama, novel itu perlu di apresiasi karena mampu membuat saya terbayang-bayang seusai menelan habis novel tsb. Kedua, novel itu membuka mata saya pada pemahaman baru. Dan yang manakah novel Falling itu? Tidak keduanya. Saya pun setengah hati membuat tulisan ini kawan -_-

Rabu, 13 Juli 2016

[Night Of Diaries] Kita Yang Saling Menjatuhkan

Namanya juga mahasiswa, kalau lagi libur gak jarang kita cari kerjaan sementara alias menjadi pegawai temporer. Tahun ini, saya mencicipi bekerja dalam event Jakarta Fair 2016 di Kemayoran. Dengan berbekal pengalaman bekerja di retail pakaian tiga bulan dan perkakas selama enam bulan, saya mencoba melamar menjadi bagian informasi. Lalu Tuhan mendengar doa saya untuk bisa bekerja disana dengan menjadi CSR (Corporate Social Responsibility). Kerjaannya apa aja, ya bisa kalian browsing sendiri.
Setelah pekerjaan kami selesai sebagai Tim CSR, saya dan rekan-rekan rupanya dipindahkan untuk membantu divisi WOF, yakni Wheel Of Fortune. WOF sendiri adalah bentuk apresiasi Jiexpo kepada pengunjung karna telah ikut merayakan pesta mereka ini. Bentuk apresiasi yang diberikan pun tidak main-main, dari voucher, vacuum cleaner, alat pemijat, iPod bahkan hape android pun diberikan secara cuma-cuma. Dengan catatan costumer berbelanja dengan minimum tertentu, lalu ia ikut undian berhadiah barang-barang tersebut.

Kelompok kami (Tim CSR) yang terdiri dari 10 orang, dibagi dua untuk masing-masing booth WOF. Sebab Tim WOF hanya beranggotakan total 6 orang, yang kemudian jumlah itu juga dibagi dua karna booth nya pun ada dua. Waktu terus berjalan, hingga kami telah bersama selama seminggu.
  • 12 Juli 2016, 09:00 PM
Salah satu rekan saya di Tim CSR dari Booth C, datang tiba-tiba. Dan menetap di tempat saya bekerja yakni booth A. Tanpa ada pembicaraan, kami para penunggu booth itu pun sempat bingung smh. Hingga rekan saya itu pergi lagi menuju tempatnya saat kami hendak tutup. Kita sebut saja namanya Mawar.

Jumat, 03 Juni 2016

[Webtoon] Welcome To Convenience Store (와라! 편의점)


Kali ini saya mau share webtoon yang pernah saya baca + dua tahun lalu. Yang sayang sekali webtoon ini gak ada di aplikasi yang update tiap jam 10 malam. So, dulu saya baca di Webtoon Live yaitu sebuah portal webtoon terjemahan Bahasa Inggris yang gratis, dengan cukup register buat akunnya aja. Dulu website itu lah tempat saya baca Orange Marmalade, yang bahkan authornya langsung email ke pihak website untuk jangan menterjemahkan lagi karena tidak menghasilkan profit baginya. Berhenti ditengah jalan deh hiks.

Judul webtoon yang akan saya ulas ini ialah 와라! 편의점 atau dibaca wara, pyunuijum. Kalau judul Bahasa Inggrisnya yakni Welcome To Convenience Store, ada juga sih judul lainnya yaitu Wara Store. Judul yang terakhir biasanya mengacu pada pengangkatannya sebagai animasi televisi. Yup, webtoon buatannya Ji Kangmin ini pernah dibuat animasinya. Dan bahkan pernah tayang di Disney Channel.

Tapi ada perbedaan antara webtoon dengan animasinya, yaitu jalan cerita. Plotnya masih sama seputar kehidupan penjaga minimarket semacam sevel gitu. Tapi kalau di webtoon nya (imo) lebih terasa komedi kehidupan sehari-harinya dibanding di animasi. Selain nuansa komedinya yang berbeda, dalam animasi kita juga bisa menemukan kisah cinta. Belum lagi kisah cinta itu melibatkan idol Korea! Grup yang langsung ngedubbing tokohnya masing-masing itu ialah Infinite (kalau dengar yang versi aslinya ya).

Senin, 30 Mei 2016

[Night Of Diaries] Yang Nikah Muda

Tepat jam 7 pagi kami telah meluncur dari Jakarta menuju Soreang, Bandung. Ibu saya mengenakan kebaya berwarna kuning emas, saya berwarna merah muda sementara adik perempuan saya berwarna merah. Lengkap pula dengan tata rias yang langsung dibuat oleh makeup artist profesional. Hanya bapak dan adik laki-laki saya yang tidak ribet dengan segala dandanan dari atas kepala hingga ujung kaki ini. Saya saja memilih menggunakan celana jeans ketimbang rok kebayanya. Lebih fleksibel.

Karna suatu alasan kami tiba sekitar jam 10 disana. Dengan kecewa ibu saya pikir kami melewatkan akad, padahal akad saja sudah dilaksanakan 2 minggu yang lalu di mesjid depan rumah kakek saya. “Kan aku udah bilang bu, si eneng udah akad” ucap saya.

Sabtu, 28 Mei 2016

[Night Of Diaries] Jadi Cerita Sendiri

Dengan langkah masygul, saya berjalan menuju ruang tengah. Memperhatikan kerepotan ibuhanda, nenekhanda, dan tantehanda yang membawa besrek dari restoran di mall bergambar unta.
“Manyun aja” sapa paman
“Laper lagi, om” jawab saya
“Lah, bukannya habis makan? Hahaha kurus-kurus makannya banyak juga” timpalnya

Saya duduk bersila dilantai, sembari berpikir hendak diisi dengan makanan apa ini perut. Tidak tega membiarkannya bersedih lebih lama. Perlukah saya masak mie? Eh-

Sekelebat saya berkata pada nenek saya hendak makan di warteg dekat rumah. Dan tentu saja minta ditemani hehe. Kami berjalan tidak lama, karna jarak warteg itu hanya sekitar lima meter. Dengan mangkok berwarna biru ditangan, nenek saya meminta dimasakkan mie oleh si penjual. “Gak pedes ya bu!” tambah saya.

Menunggu sekitar lima belas menit, masakan sederhana nan mantap itu telah disajikan didepan saya. Yaaa... bagaimanapun juga, sejujurnya saya sudah muak dengan makanan mall.

Selasa, 24 Mei 2016

[Novel] peREmpuan Oleh Maman Suherman

Kamu
pernah senandungkan itu
di satu malam tak berbintang
kala engkau melangitkan cintamu
dan bertanya:
masihkah ada surga
untuk seorang perempuan
seperti
aku?

Sebelumnya saya ingin berterima kasih kepada my dear truk-gandeng friend, yang telah menghadiahkan novel ini Jumat lalu. Karena terhimpit oleh waktu saya baru bisa membuat review novel sekuel buatan Kang Maman ini. Padahal tangan rasanya sudah gatal ingin cepat-cepat mengetik. Apalagi ingatan masih hangat-hangatnya setelah memakan habis novel tsb hehe

Pada awalnya saya menebak peREmpuan akan menyajikan sudut pandang Re:. Tetapi setelah saya baca tuntas novel yang cetakan pertamanya ini bulan Mei 2016, saya pikir hal tersebut tidak lah diperlukan. Penulis tidak mungkin membuat sekuel berdasarkan pelaku utama. Saya yakin Kang Maman dengan kelihaian tangannya mampu membuat kisah hidup Re: menjadi tipikal melow-drama. Tetapi beliau sadar, bisa saja apa yang akan ia paparkan tidak menggambarkan sepenuhnya apa yang terjadi. Ia memang merasakan keperihan dalam hatinya, tetapi ia tahu bahwa keperihan yang ia alami tidaklah cukup untuk menulis kisah hidup Re: lebih mendalam. Apalagi Re: yang bisa jadi mengalami keperihan jauh lebih pedih. Sehingga daripada memperpanjang kepiluan Re:, Kang Maman membuat kisah kelanjutan dengan memfokuskan orang-orang disekitar Re:, termasuk dirinya. Bagaimana kelanjutan hidupnya setelah ditinggal sang pemilik hati dibunuh. Apakah ia mampu melanjutkan roda kehidupan yang terus berputar? Siapakah pelaku pembunuhan Re:? Bagaimana kabar Melur? Putri semata wayang Re:. Apakah ia tahu bahwa ia lahir dari rahim sang pelacur lesbian? Siapakah ayah kandung Melur?

Jumat, 20 Mei 2016

[Night Of Diaries] Berteman Beda Ras

Terlepas dari ikatan kolega kampus dan bisnis diperusahaan, pernahkan melihat pertemanan antar warga pribumi dan chinese? Kita tau warga chinese umumnya identik dengan latar belakang high class, memiliki derajat yang tinggi kedudukannya di tanah air. Berbeda dengan warga pribumi yang jumlah menengahnya lebih banyak dibanding yang memiliki prestige. Karena terlahir berbeda dan dibesarkan dilingkungan yang berbeda, rasanya pertemanan antar ras tsb menjadi pemandangan yang aneh. Rare.

Selain perbedaan latar belakang, bisik-bisik tetangga juga didapuk menjadi penghalang antar dua ras tersebut dalam menjalin ikatan pertemanan. Seperti image orang chinese yang identik dengan cipe alias cina pelit hingga sebaliknya yang memandang warga pribumi rasis dan suka bertindak anarkis.

Teman dekat saya berkuliah ditempat yang jumlah mahasiswa minoritasnya lebih banyak dibanding warga mayoritas. Artinya lebih dominan para chinese dibanding pribumi. Dia bercerita bahwa pertemanan beda ras sering kali menjadi buah bibir dikampusnya. Tak jarang mereka yang berteman dengan beda ras, sering kali diserang dengan pertanyaan oleh sesamanya; kok mau sih temanan sama dia?. Termasuk teman saya yang juga ikut dilemparkan pertanyaan itu.

Kamis, 19 Mei 2016

[Webtoon] Fluttering Feelings (설레는 기분)


Sekarang lagi booming yang namanya webtoon di tanah air. Buat yang para intovert atau orang males keluar rumah, bacaan yang kini bisa di akses melalui ponsel itu jadi sebuah jalan keluar dari kebosanan. Yang biasanya membusuk dirumah cuma nonton tv atau bosen nge-gaming terus, sekarang udah enggak lagi deh. Enggak perlu juga jalan ke Blok M atau Senen buat beli komik, karena sekarang udah ada digenggaman kita. Tapi saya disini bukan untuk promosi webtoon ya hehe.

Sebelum ke topik saya mau sharing tentang webtoon. Kebanyakan dari kita suka mencampur aduk antara webtoon dan manhwa. Nah ini yang mau saya lurusin. Manhwa sendiri artinya komik dan tentu saja sama seperti komik-komik pada umumnya yang disajikan dalam buku alias kertas. Seperti penyebutan manga di Jepang, nah kalo Korea itu penyebutannya manhwa. Sampai sini paham ya? Kalau webtoon artinya komik digital. Sudah saya garis bawahi, kata digital yang berarti disajikan dalam gadget. Tidak dijual berupa kertas/komik pada umumnya. Walaupun ada beberapa webtoon saking suksesnya akhirnya diproduksi menjadi manhwa bahkan drama.

Rabu, 18 Mei 2016

[Novel] RE: Oleh Maman Suherman

Pernah kutanya,
adakah surga untuk Re: yang bergelimang dosa?
Jawabmu, semua orang berkalung salah dan dosa.
Tak ada yang bisa jangkau surga,
kecuali karena ampunanNya.
Re:, katamu, Tuhan bagi siapa saja!

Sambil menanti film AADC 2, saya dan teman berkutik dalam gelutan buku-buku Gramedia di sebuah mall daerah Daan Mogot yang terbilang kecil. Berpencar lah kami, ia menuju rak buku mengenai pola desain bangunan sedangkan saya berkeliling hendak mencari novel terbitan Metropop. Tetapi langkah saya terhenti ditengah tumpukan novel-novel tipis. “Ahh novel teenlit” pikir saya. Kemudian mata saya tertuju pada sebuah novel dengan desain yang amat menarik. Penuh warna. Saya baca bagian belakang berharap menemukan ringkasannya, sayang... saya hanya menemukan dua kalimat disana berupa peringatan. Saya letakkan kembali novel tersebut. Meraih novel sebelahnya, masih dengan penulis yang sama. Kali ini saya mengangguk membaca bagian belakang novel tersebut, tetapi sayang... saya tidak menemukan novel itu yang sudah tidak dibungkus plastik sebagai ulah kejahilan tangan pengunjung lain hehe. Masih untung costumer yang pasti membeli, lah kalau orang hanya masuk hendak liat-liat alias pengunjung, masa iya tangannya berani iseng?. Mata saya tak hentinya menelusuri novel-novel tipis tersebut, hingga pada satu novel. Tanpa ragu saya mengambil novel yang kebetulan warna cover nya sama dengan harga nya; biru.