Namanya
juga mahasiswa, kalau lagi libur gak jarang kita cari kerjaan
sementara alias menjadi pegawai temporer. Tahun ini, saya mencicipi
bekerja dalam event
Jakarta Fair 2016 di Kemayoran. Dengan berbekal pengalaman bekerja di
retail
pakaian
tiga bulan dan perkakas selama enam bulan, saya mencoba melamar
menjadi bagian informasi. Lalu Tuhan mendengar doa saya untuk bisa
bekerja disana dengan menjadi CSR (Corporate
Social Responsibility).
Kerjaannya apa aja, ya bisa kalian browsing sendiri.
Setelah
pekerjaan kami selesai sebagai Tim CSR, saya dan rekan-rekan rupanya
dipindahkan untuk membantu divisi WOF, yakni Wheel
Of Fortune. WOF
sendiri adalah bentuk apresiasi Jiexpo kepada pengunjung karna telah
ikut merayakan pesta mereka ini. Bentuk apresiasi yang diberikan pun
tidak main-main, dari voucher, vacuum
cleaner, alat
pemijat, iPod
bahkan
hape android pun diberikan secara cuma-cuma. Dengan catatan costumer
berbelanja
dengan minimum tertentu, lalu ia ikut undian berhadiah barang-barang
tersebut.
Kelompok
kami (Tim CSR) yang terdiri dari 10 orang, dibagi dua untuk
masing-masing booth WOF. Sebab Tim WOF hanya beranggotakan total 6
orang, yang kemudian jumlah itu juga dibagi dua karna booth nya pun
ada dua. Waktu terus berjalan, hingga kami telah bersama selama
seminggu.
- 12 Juli 2016, 09:00 PM
Salah
satu rekan saya di Tim CSR dari Booth C, datang tiba-tiba. Dan
menetap di tempat saya bekerja yakni booth A. Tanpa ada pembicaraan,
kami para penunggu booth itu pun sempat bingung smh.
Hingga
rekan saya itu pergi lagi menuju tempatnya saat kami hendak tutup.
Kita sebut saja namanya Mawar.
“
Dia tuh di line
atasan
lu, disuruh pindah ke booth ini” ucap teman berkulit gelap saya
“
Emang kenapa? “ tanya teman saya yang gendut berambut panjang
“
Si Mamat (nama
samaran, anggota Tim WOF) ngomong
ke atasan CSR, kalo Mawar sama temen–temennya becanda mulu. Para
cewek-cewek itu lah. Jadi ganggu kerjaan mereka katanya sih. Jadi itu
summary
barang
gak kelar-kelar “ timpalnya
Ahh
as expected, pasti tiga srikandi.. pikir
saya. Memang dari Tim CSR, terdapat tiga perempuan yang pekerjaannya
kurang maksimal. Mereka yang tidak pernah menganggap pekerjaan bukan
lah hal serius. Mereka yang datang suka terlambat dengan sengaja.
Yeah..
mungkin karena kurang pengalaman. Baguslah akhirnya ditegur..
- 13 Juli 2016, 00:30 AM
Tim
CSR kembali mengadakan rutinitas kebiasaaan, yakni rapat sebelum
pulang dalam usaha me-review
pekerjaan kami hari
itu. Rupanya yang baru datang ke Lt. 6 (tempat kami rapat) ialah kami
yang berasal dari booth A. Tak lama kedua atasan saya datang,
kemudian kami berdiam lama.
“ Temen-temennya
yang lain kemana nih? Yang di booth C mana? ” tanya atasan saya,
sebut saja si Leader.
“ Masih
pada di bawah, ci “
ucap teman saya
“ Yaudah.
Hmm guys hari
ini ada masalah di WOF? Gak ada ya? Oke. Nah aku mau kasih tahu, kalo
kerja yang bener ya, jangan main-main! Nanti kalo ada apa2 yang
disalahin CSR “
Kami
hanya diam. Saya sendiri sudah tahu mau dibawa kemana pembicaraan
ini, lain sekali dengan teman-teman saya yang masih kebingungan. Saya
yang diminta untuk menghubungi rekan-rekan booth C segera menelpon
mereka, meminta untuk lebih cepat datang dan meninggalkan saja urusan
hitung-menghitung anak-anak WOF.
Berkumpulah
kami semua. Lengkap Tim CSR.
“Guys,
aku tekankan lagi ya.
Kerja yang bener! Jangan kebanyakan becanda! Terutama di booth C!
Kerjaannya mereka gak kelar-kelar tuh, emang gak kasian?! Kalo si Anu
anggota WOF ngajak becanda, jangan diladenin. Kalo perlu kalian itu
harus tegur mereka kalo mereka gak kerja juga. Biar bukan CSR juga
yang disalahin” ceramah Leader.
Rupanya
rekan saya dari booth A, hendak menyombongkan diri atau becanda
dengan mengatakan “ Yeee.. kerjaan kita mah ci,
udah kelar “. Saya
yang disebelahnya hanya menyengir, lain hal nya dengan si Mawar. “
Iya-iya kerjaan lo kelar! Elah kerjaan gue yang gak kelar!! Puas lo?!
“ dengan volume yang tinggi sambil bangkit dari tempat duduknya.
“ Lho
kok pada baper sih? Wahh gak asik nih “ tegur Leader kami. Saya
hanya menggeleng-geleng kepala. Kacau
nih bocah...
- 13 Juli 2016, 01:00 AM
Kami
berjalan menuju tempat absen. Rupanya Mawar dan para pelayannya telah
menunggu disana. Dihinalah teman saya yang tadi menyeletuk. Wow..
saya pikir si Mawar
sudah keterlaluan dengan mengucapkan belasan kata-kata kasar. I
mean, dia sekolah dua belas tahun baru lulus tahun ini, dan selama
itu belajar apa saja? Masa tidak tahu kata-kata sopan.
Saya hendak melerai,
tetapi saya malah diserang balik oleh Mawar. Wow..
sialnya saya sedang
PMS saat itu, sehingga saya ikut meladeni bocah ingusan itu =_=
- 13 Juli 2016, 15:00 PM
Tim
CSR kembali berkumpul, tentunya kali ini kami tidak bersama si Leader
dan asistennya. Salah satu anggota genk Mawar, rupanya hendak
menyelesaikan permasalahan. Ahh..
sudahlah toh kita kerja tinggal 4 hari lagi, buat apa diperpanjang?
Pikir saya sambil
memasang headset
ditelinga. Panjang
lebar, pembahasan mereka. Saya hanya memperhatikan. Hingga akhirnya
anggota si Mawar, memanggil nama saya, meminta maaf atas apa yang
semalam terjadi. Baiklah..
saya melepas headset
“
Gue juga pribadi minta maaf. Gue akuin, childish
banget gue ladenin
kalian semalem. Nah kan udah ditegur nih sama atasan, kalian tuh
harusnya mikir, bukannya malah gak terima gitu. Nih ya Mawar, gue
terus terang. Gue aja kaget dan kecewa ngeliat lu ngomong kaya gitu
didepan atasan kita. Helloww??? Lu itu tangan kanannya, anak buahnya
langsung tapi dengan memprotes seperti itu, itu menunjukkan bahwa lu
itu gak terima
disalahin. Ini juga
pelajaran buat kita. Dimana-mana ya, orang
udah salah itu harusnya diem, gak banyak omong ---
“
“
Dia tuh kurang ajar tau gak sih lo?! Emang gue gak malu juga?! Dia
sok-sok ngeledek gitu? Maksudnya apa coba?! Bangga gitu kerjaannya
lebih cepet selesai?! Lo malah ngejatuhin gue dengan ngomong gitu
didepan Leader!!? “
Saya
menghela nafas dan menggeleng-geleng
“
Oke gue ngerti. Tolong biarkan gue selesain omongan gue dulu. Ini
teman gue udah minta maaf juga kan, yaudahlah nevermind.
Nah gue juga mau nambahin nih, kalo mau jujur-jujuran nih ya,
anak-anak WOF juga sering ngomong ke gue. Bahkan beberapa ada yang
minta maaf karena ngerasa gak enak mereka ngejelekkin Tim CSR. Nih
gue terus terang aja ya, kenapa mereka sampe ngadu ke atasan kita?
Karena emang kerjaan kalian dinilai gak cukup. Kebanyakan becanda. Si
anggota WOF bilang ke gue, please
kalo input data
jangan sambil nonton film. Pantes aja banyak salah angkanya, minus
lah barangnya. Ada
lagi yang input data ke
daftar barang yang keluar, pake salah keterangan kode barangnya.
Hadiahnya souvenir keterangan diskon 20%. Gue gak mau deh
nunjuk-nunjuk siapa. Yang merasa aja deh “ ujar saya
“
Nah lu tau, kita ini emang kurang pengalaman. Yaa gak selamanya salah
kita juga dong! Gue juga gak mau disuruh input
data!! Lagian kita
juga becandanya yang kaya gimana dulu!! Becanda biasa aja kok!! “
interupsi dari teman Mawar yang kemudian ditenangkan oleh temannya
“
Gue tahu kok. Makanya gue juga minta tuker, tapi gak dikasih. Yaudah,
sekarang gini aja, kalo kalian emang gak mau input
data, kalian ngomong
ke mereka. Kalian lebih prefer
ini itu. Nah kalo
dipancing mereka becanda mulu, yaa kalian reminder
lah untuk summary
barang yang ada. Kaya
kemarin misalnya, pas vcall,
kalian bisa dong
ngomong ke para cowok WOF untuk jangan main-main dulu. Sebab kerjaan
belum selesai ya kan?. Nah suatu saat, ketika kerjaan mereka gak
selesai kalian minimal tuh ada pembelaan; kita orang udah ngingetin
mereka ci! Ya gak? Biar kalian gak disalahin “
Rupanya
omongan saya ini berhasil membuat tiga srikandi itu speechless.
Hingga kami Tim CSR
memutuskan untuk melupakan apa yang baru saja terjadi semalam.
Perdebatan itu. Percekcokan itu. Pertikaian itu dianggap hanya angin
berlalu. Saya pikir, rupanya teman-teman saya mengerti apa yang saya
sampaikan. Syukurlah
“
Yaudah nih ya, kita satu kata ya. Jangan saling menjatuhkan udah deh.
Oke? Bener ya satu kata “ ucap teman Mawar kelahiran 1999. Satu
kata?
- 13 Juli 2016, 11:15 PM
Kami
kembali berkumpul seperti biasa, untuk rapat. Tetapi kali ini Leader
tidak hadir, yang hadir hanya asistennya bersama penanggung jawab
WOF. Tidak ada hal yang spesial saat itu. Hingga saya hendak pulang,
teman-teman saya masih berbicara dengan asisten Leader di ruangan Lt.
6 tsb. Karna saya penasaran, mengapa mereka lama sekali? Maklum saja,
kami terbiasa jalan bersama-sama ke parkiran. Dengan langkah santai
saya kembali masuk ke ruangan. Tiba-tiba saya dimintai pendapat oleh
penanggung jawab WOF mengenai permasalahan ini. Hei...
permasalahan apalagi ini? Saya
hanya tersenyum dan berkata “ Ayolah koh,
saya gak mau terlibat
lah hahaha “
Sepuluh
menit berlalu, akhirnya kami pulang. Seperti biasa saya bersama
seorang rekan saya, ngobrol sebentar sambil menghirup udara malam. “
Eh tadi lu ngomongin apa sih sama cici?
Lama amat, gue kebelet
pipis juga wkwk ” tanya saya sambil becanda.
“
Itu masalah kita yang kemarin. Tadi gue juga sama anak-anak lain,
ngomong ke cici minta
ia jelasin ke Leader kalo bukan sepenuhnya kerjaan anak2 WOF booth C
itu gak kelar-kelar “
Lho
lho?? Kok????
“
Sebab emang mereka orang juga yang suka becanda. “ ujarnya
Alamak!
Jadi
ini maksud satu kata itu?! Dengan menimpuk
kembali anak-anak
WOF. Haiyaa..
ternyata
teman-teman saya ini masih tidak terima kesalahan mereka.
- Perspektif Saya
Saya
bersyukur event Jakarta Fair berakhir tanggal 17 Juli. Sehingga hanya
perlu beberapa hari lagi bagi saya untuk bertahan dengan tim macam
ini. Saya pikir... Mawar dan genk masih sejatinya
tidak menerima dan mengakui kesalahan mereka. Saya
rasa.. dengan menyerang kembali Tim WOF dengan mengatakan bahwa
kinerja mereka juga ada yg salah adalah cara mereka untuk menyeret
Tim WOF. Padahal bukan itu pointnya dari permasalahan ini.
Saya
sadar, bahwa Tim WOF booth C (tempat Mawar dan selirnya bekerja)
tidak sehebat tim saya di booth A. Mereka juga banyak becanda, bahkan
sungguh terjadi perbedaan yang jauh dalam performa pekerjaan yang
dilakoni. Tetapi bukan itu point dari permasalahan ini.
Atasan
kita sudah menegur, maka yang kita lakukan adalah mengintropeksi
diri, bukan malah mengintropeksi orang lain agar bisa disalahkan
juga. Bukannya malah mengkambing hitamkan orang lain agar terjerumus
pula. Yang
lebih parahnya lagi, ketika saya berbicara seperti itu, saya malah
dianggap menjatuhkan mereka. Sedangkan teman-teman saya ini, malah
saling lempar batu. Menolak disalahkan. Disatu sisi Tim WOF booth C
menyalahkan Mawar dkk karena bukannya membantu malah banyak becanda,
sebaliknya Mawar dkk (plus
Tim
CSR yang mendukung mereka, kecuali
saya)
menyerang kembali Tim WOF. Maksud saya adalah... WTF?!
Mengapa
malah saling serang? Bukannya intropeksi masing-masing, malah saling
mengoreksi pula. Seharusnya kita
itu mikir.
Saat
dapat teguran kita berpikir ; oh
ya kerjaan saya gak beres nih, berarti saya harus lebih gesit lagi,
lebih cekatan lagi. Bukannya
malah berpikir ; enak
aja gue doang yang disalahin, orang mereka juga salah kok, gue
laporin juga lu!.
Bukan
seperti itu! Bukan itu point permasalahannya astaga..
Kita
tidak perlu sibuk menunjuk orang lain saat diri kita sendiri saja
sudah salah. Orang salah sok menilai orang lain gitu, padahal diri
sendirinya aja salah. Kenapa protes? Tidak terima disalahkan? Makanya
kerja yang betul!. Thats
it! Sesederhana
itu kok. Perbaiki dulu kinerja kita barulah bebas mengkritiki orang
lain. Saya lega tinggal beberapa hari lagi saya harus bekerja dengan
tim sejenis ini, Thanks
God
Tidak ada komentar:
Posting Komentar