Rabu, 13 Juli 2016

[Night Of Diaries] Kita Yang Saling Menjatuhkan

Namanya juga mahasiswa, kalau lagi libur gak jarang kita cari kerjaan sementara alias menjadi pegawai temporer. Tahun ini, saya mencicipi bekerja dalam event Jakarta Fair 2016 di Kemayoran. Dengan berbekal pengalaman bekerja di retail pakaian tiga bulan dan perkakas selama enam bulan, saya mencoba melamar menjadi bagian informasi. Lalu Tuhan mendengar doa saya untuk bisa bekerja disana dengan menjadi CSR (Corporate Social Responsibility). Kerjaannya apa aja, ya bisa kalian browsing sendiri.
Setelah pekerjaan kami selesai sebagai Tim CSR, saya dan rekan-rekan rupanya dipindahkan untuk membantu divisi WOF, yakni Wheel Of Fortune. WOF sendiri adalah bentuk apresiasi Jiexpo kepada pengunjung karna telah ikut merayakan pesta mereka ini. Bentuk apresiasi yang diberikan pun tidak main-main, dari voucher, vacuum cleaner, alat pemijat, iPod bahkan hape android pun diberikan secara cuma-cuma. Dengan catatan costumer berbelanja dengan minimum tertentu, lalu ia ikut undian berhadiah barang-barang tersebut.

Kelompok kami (Tim CSR) yang terdiri dari 10 orang, dibagi dua untuk masing-masing booth WOF. Sebab Tim WOF hanya beranggotakan total 6 orang, yang kemudian jumlah itu juga dibagi dua karna booth nya pun ada dua. Waktu terus berjalan, hingga kami telah bersama selama seminggu.
  • 12 Juli 2016, 09:00 PM
Salah satu rekan saya di Tim CSR dari Booth C, datang tiba-tiba. Dan menetap di tempat saya bekerja yakni booth A. Tanpa ada pembicaraan, kami para penunggu booth itu pun sempat bingung smh. Hingga rekan saya itu pergi lagi menuju tempatnya saat kami hendak tutup. Kita sebut saja namanya Mawar.



“ Dia tuh di line atasan lu, disuruh pindah ke booth ini” ucap teman berkulit gelap saya
“ Emang kenapa? “ tanya teman saya yang gendut berambut panjang
“ Si Mamat (nama samaran, anggota Tim WOF) ngomong ke atasan CSR, kalo Mawar sama temen–temennya becanda mulu. Para cewek-cewek itu lah. Jadi ganggu kerjaan mereka katanya sih. Jadi itu summary barang gak kelar-kelar “ timpalnya

Ahh as expected, pasti tiga srikandi.. pikir saya. Memang dari Tim CSR, terdapat tiga perempuan yang pekerjaannya kurang maksimal. Mereka yang tidak pernah menganggap pekerjaan bukan lah hal serius. Mereka yang datang suka terlambat dengan sengaja. Yeah.. mungkin karena kurang pengalaman. Baguslah akhirnya ditegur..
  • 13 Juli 2016, 00:30 AM
Tim CSR kembali mengadakan rutinitas kebiasaaan, yakni rapat sebelum pulang dalam usaha me-review pekerjaan kami hari itu. Rupanya yang baru datang ke Lt. 6 (tempat kami rapat) ialah kami yang berasal dari booth A. Tak lama kedua atasan saya datang, kemudian kami berdiam lama.

Temen-temennya yang lain kemana nih? Yang di booth C mana? ” tanya atasan saya, sebut saja si Leader.
Masih pada di bawah, ci “ ucap teman saya
Yaudah. Hmm guys hari ini ada masalah di WOF? Gak ada ya? Oke. Nah aku mau kasih tahu, kalo kerja yang bener ya, jangan main-main! Nanti kalo ada apa2 yang disalahin CSR “

Kami hanya diam. Saya sendiri sudah tahu mau dibawa kemana pembicaraan ini, lain sekali dengan teman-teman saya yang masih kebingungan. Saya yang diminta untuk menghubungi rekan-rekan booth C segera menelpon mereka, meminta untuk lebih cepat datang dan meninggalkan saja urusan hitung-menghitung anak-anak WOF.
Berkumpulah kami semua. Lengkap Tim CSR.

Guys, aku tekankan lagi ya. Kerja yang bener! Jangan kebanyakan becanda! Terutama di booth C! Kerjaannya mereka gak kelar-kelar tuh, emang gak kasian?! Kalo si Anu anggota WOF ngajak becanda, jangan diladenin. Kalo perlu kalian itu harus tegur mereka kalo mereka gak kerja juga. Biar bukan CSR juga yang disalahin” ceramah Leader.

Rupanya rekan saya dari booth A, hendak menyombongkan diri atau becanda dengan mengatakan “ Yeee.. kerjaan kita mah ci, udah kelar “. Saya yang disebelahnya hanya menyengir, lain hal nya dengan si Mawar. “ Iya-iya kerjaan lo kelar! Elah kerjaan gue yang gak kelar!! Puas lo?! “ dengan volume yang tinggi sambil bangkit dari tempat duduknya.

Lho kok pada baper sih? Wahh gak asik nih “ tegur Leader kami. Saya hanya menggeleng-geleng kepala. Kacau nih bocah...
  • 13 Juli 2016, 01:00 AM

Kami berjalan menuju tempat absen. Rupanya Mawar dan para pelayannya telah menunggu disana. Dihinalah teman saya yang tadi menyeletuk. Wow.. saya pikir si Mawar sudah keterlaluan dengan mengucapkan belasan kata-kata kasar. I mean, dia sekolah dua belas tahun baru lulus tahun ini, dan selama itu belajar apa saja? Masa tidak tahu kata-kata sopan. Saya hendak melerai, tetapi saya malah diserang balik oleh Mawar. Wow.. sialnya saya sedang PMS saat itu, sehingga saya ikut meladeni bocah ingusan itu =_=
  • 13 Juli 2016, 15:00 PM

Tim CSR kembali berkumpul, tentunya kali ini kami tidak bersama si Leader dan asistennya. Salah satu anggota genk Mawar, rupanya hendak menyelesaikan permasalahan. Ahh.. sudahlah toh kita kerja tinggal 4 hari lagi, buat apa diperpanjang? Pikir saya sambil memasang headset ditelinga. Panjang lebar, pembahasan mereka. Saya hanya memperhatikan. Hingga akhirnya anggota si Mawar, memanggil nama saya, meminta maaf atas apa yang semalam terjadi. Baiklah.. saya melepas headset

“ Gue juga pribadi minta maaf. Gue akuin, childish banget gue ladenin kalian semalem. Nah kan udah ditegur nih sama atasan, kalian tuh harusnya mikir, bukannya malah gak terima gitu. Nih ya Mawar, gue terus terang. Gue aja kaget dan kecewa ngeliat lu ngomong kaya gitu didepan atasan kita. Helloww??? Lu itu tangan kanannya, anak buahnya langsung tapi dengan memprotes seperti itu, itu menunjukkan bahwa lu itu gak terima disalahin. Ini juga pelajaran buat kita. Dimana-mana ya, orang udah salah itu harusnya diem, gak banyak omong --- “

“ Dia tuh kurang ajar tau gak sih lo?! Emang gue gak malu juga?! Dia sok-sok ngeledek gitu? Maksudnya apa coba?! Bangga gitu kerjaannya lebih cepet selesai?! Lo malah ngejatuhin gue dengan ngomong gitu didepan Leader!!? “
Saya menghela nafas dan menggeleng-geleng

“ Oke gue ngerti. Tolong biarkan gue selesain omongan gue dulu. Ini teman gue udah minta maaf juga kan, yaudahlah nevermind. Nah gue juga mau nambahin nih, kalo mau jujur-jujuran nih ya, anak-anak WOF juga sering ngomong ke gue. Bahkan beberapa ada yang minta maaf karena ngerasa gak enak mereka ngejelekkin Tim CSR. Nih gue terus terang aja ya, kenapa mereka sampe ngadu ke atasan kita? Karena emang kerjaan kalian dinilai gak cukup. Kebanyakan becanda. Si anggota WOF bilang ke gue, please kalo input data jangan sambil nonton film. Pantes aja banyak salah angkanya, minus lah barangnya. Ada lagi yang input data ke daftar barang yang keluar, pake salah keterangan kode barangnya. Hadiahnya souvenir keterangan diskon 20%. Gue gak mau deh nunjuk-nunjuk siapa. Yang merasa aja deh “ ujar saya

“ Nah lu tau, kita ini emang kurang pengalaman. Yaa gak selamanya salah kita juga dong! Gue juga gak mau disuruh input data!! Lagian kita juga becandanya yang kaya gimana dulu!! Becanda biasa aja kok!! “ interupsi dari teman Mawar yang kemudian ditenangkan oleh temannya

“ Gue tahu kok. Makanya gue juga minta tuker, tapi gak dikasih. Yaudah, sekarang gini aja, kalo kalian emang gak mau input data, kalian ngomong ke mereka. Kalian lebih prefer ini itu. Nah kalo dipancing mereka becanda mulu, yaa kalian reminder lah untuk summary barang yang ada. Kaya kemarin misalnya, pas vcall, kalian bisa dong ngomong ke para cowok WOF untuk jangan main-main dulu. Sebab kerjaan belum selesai ya kan?. Nah suatu saat, ketika kerjaan mereka gak selesai kalian minimal tuh ada pembelaan; kita orang udah ngingetin mereka ci! Ya gak? Biar kalian gak disalahin “

Rupanya omongan saya ini berhasil membuat tiga srikandi itu speechless. Hingga kami Tim CSR memutuskan untuk melupakan apa yang baru saja terjadi semalam. Perdebatan itu. Percekcokan itu. Pertikaian itu dianggap hanya angin berlalu. Saya pikir, rupanya teman-teman saya mengerti apa yang saya sampaikan. Syukurlah

“ Yaudah nih ya, kita satu kata ya. Jangan saling menjatuhkan udah deh. Oke? Bener ya satu kata “ ucap teman Mawar kelahiran 1999. Satu kata?
  • 13 Juli 2016, 11:15 PM

Kami kembali berkumpul seperti biasa, untuk rapat. Tetapi kali ini Leader tidak hadir, yang hadir hanya asistennya bersama penanggung jawab WOF. Tidak ada hal yang spesial saat itu. Hingga saya hendak pulang, teman-teman saya masih berbicara dengan asisten Leader di ruangan Lt. 6 tsb. Karna saya penasaran, mengapa mereka lama sekali? Maklum saja, kami terbiasa jalan bersama-sama ke parkiran. Dengan langkah santai saya kembali masuk ke ruangan. Tiba-tiba saya dimintai pendapat oleh penanggung jawab WOF mengenai permasalahan ini. Hei... permasalahan apalagi ini? Saya hanya tersenyum dan berkata “ Ayolah koh, saya gak mau terlibat lah hahaha “

Sepuluh menit berlalu, akhirnya kami pulang. Seperti biasa saya bersama seorang rekan saya, ngobrol sebentar sambil menghirup udara malam. “ Eh tadi lu ngomongin apa sih sama cici? Lama amat, gue kebelet pipis juga wkwk ” tanya saya sambil becanda.

“ Itu masalah kita yang kemarin. Tadi gue juga sama anak-anak lain, ngomong ke cici minta ia jelasin ke Leader kalo bukan sepenuhnya kerjaan anak2 WOF booth C itu gak kelar-kelar “

Lho lho?? Kok????

“ Sebab emang mereka orang juga yang suka becanda. “ ujarnya
Alamak! Jadi ini maksud satu kata itu?! Dengan menimpuk kembali anak-anak WOF. Haiyaa.. ternyata teman-teman saya ini masih tidak terima kesalahan mereka.
  • Perspektif Saya

Saya bersyukur event Jakarta Fair berakhir tanggal 17 Juli. Sehingga hanya perlu beberapa hari lagi bagi saya untuk bertahan dengan tim macam ini. Saya pikir... Mawar dan genk masih sejatinya tidak menerima dan mengakui kesalahan mereka. Saya rasa.. dengan menyerang kembali Tim WOF dengan mengatakan bahwa kinerja mereka juga ada yg salah adalah cara mereka untuk menyeret Tim WOF. Padahal bukan itu pointnya dari permasalahan ini.

Saya sadar, bahwa Tim WOF booth C (tempat Mawar dan selirnya bekerja) tidak sehebat tim saya di booth A. Mereka juga banyak becanda, bahkan sungguh terjadi perbedaan yang jauh dalam performa pekerjaan yang dilakoni. Tetapi bukan itu point dari permasalahan ini.

Atasan kita sudah menegur, maka yang kita lakukan adalah mengintropeksi diri, bukan malah mengintropeksi orang lain agar bisa disalahkan juga. Bukannya malah mengkambing hitamkan orang lain agar terjerumus pula. Yang lebih parahnya lagi, ketika saya berbicara seperti itu, saya malah dianggap menjatuhkan mereka. Sedangkan teman-teman saya ini, malah saling lempar batu. Menolak disalahkan. Disatu sisi Tim WOF booth C menyalahkan Mawar dkk karena bukannya membantu malah banyak becanda, sebaliknya Mawar dkk (plus Tim CSR yang mendukung mereka, kecuali saya) menyerang kembali Tim WOF. Maksud saya adalah... WTF?!

Mengapa malah saling serang? Bukannya intropeksi masing-masing, malah saling mengoreksi pula. Seharusnya kita itu mikir. Saat dapat teguran kita berpikir ; oh ya kerjaan saya gak beres nih, berarti saya harus lebih gesit lagi, lebih cekatan lagi. Bukannya malah berpikir ; enak aja gue doang yang disalahin, orang mereka juga salah kok, gue laporin juga lu!.

Bukan seperti itu! Bukan itu point permasalahannya astaga..

Kita tidak perlu sibuk menunjuk orang lain saat diri kita sendiri saja sudah salah. Orang salah sok menilai orang lain gitu, padahal diri sendirinya aja salah. Kenapa protes? Tidak terima disalahkan? Makanya kerja yang betul!. Thats it! Sesederhana itu kok. Perbaiki dulu kinerja kita barulah bebas mengkritiki orang lain. Saya lega tinggal beberapa hari lagi saya harus bekerja dengan tim sejenis ini, Thanks God

Tidak ada komentar:

Posting Komentar