Minggu, 16 Oktober 2016

[Night Of Diaries] Girl Who Don't Date

Salah satunya adalah saya.
Orang bahkan bertanya-tanya mengapa saya tetap saja memilih sendirian dan tidak mengisi hati dengan seseorang yang spesial. Sementara seseorang yang saya adore saja, yang kini telah dipulau dewata telah memiliki seseorang yang membuat hatinya berdebar. Walaupun belakangan di tempat kerja, entah rekan atau atasan saya menyuruh untuk menerima saja nasabah yang mengejar-ngejar saya. Bagaimana mungkin saya menerima nasabah yang usiany sudah menginjak kepala 3 sementara saya saja belum genap 20? -_-. Pun teman lama kini sedang berambisi mengenalkan saya dengan seorang rekan kerjanya di showroom tempat ia bekerja. Aah.. memangnya apa yang salah dengan tidak memiliki pacar?

“Wajah cantik, otak encer, badan ya.... agak gemukan lah. Tapi jomblo? Hmm.. jangan-jangan...“ ujar rekan sebelah kiri saya di seorang teller juga, pria tentunya dan iya dia memiliki pacar (Perlukah saya menekankan bahwa saya satu-satunya teller yang masih single di cabang?) yang bahkan menduga saya adalah seorang lesbian. Well, yang saya tahu saya jatuh cinta dengan seseorang karena siapa sosok seseorang itu, dan hanya orang itu. Toh saya juga tidak pernah membayangkan bila suatu saat saya bisa jatuh cinta dengan seorang gadis.

Kemudian teman saya yang bisa bermain bass itu kembali bertanya memangnya saya ini sosok seperti apa sebenarnya, dan mencari yang seperti apa. “Kata orang sih, kita bisa melihat karakteristik seseorang yang sebenarnya dari bacaannya. Dan mengenal perasaannya dari musik yang ia dengarkan” jawab saya. Lantas saya berkata bahwa musik yang saya dengarkan ialah bossanova dan acoustic terutama indie. Dan bila boleh memilih saya lebih suka vokalis wanita. Kalian tahu apa yang terjadi? Rekan saya malah tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban saya mengenai lagu favorit. Yeah.. walaupun saya terlihat seperti ekstrovert, sejatinya saya enggan mengumbar kehidupan personalia ditempat bekerja. Dan begitulah sosok saya saat sendiri, bukan saat bersama orang lain.

“Berarti lu butuh orang yang lebih tua, dan dewasa. Ya.. tenang-tenang gitu kali ya pembawannya” ujar teman saya berwajah gempal itu. Hm.. mungkin saja, saya juga berpikir demikian.

Anyway, saya pun tidak menuntut untuk memiliki seorang kekasih saat ini. Saya juga merasa belum memiliki waktu yang bisa dibagikan kepada seseorang itu, lantaran saya orang yang suka kesibukkan bekerja dan kuliah, atau kuliah dan bekerja. Walau memang diakui, rasanya iri melihat orang sekitar saya jatuh cinta. Everyone's fallin love except me lol.

My heart’s not fluttering but I don’t feel bad. I’m losing my senses forgetting how to love. I don’t remember. I do get jealous of couples (they must be happy). But I’m not lonely (it’s bearable). My phone is quiet, my weekends are empty. Just hate being in front of the TV” - Baek Ah Yeon – So So (쏘쏘)
Tidak ada yang lebih baik selain mengenal diri sendiri terlebih dahulu ketimbang mengenal orang lain, itulah yang selalu saya pikirkan. Saya kerap mengatakan pada teman bahwa saya adalah tipe the people who don't like people who are interested in them. Dan ini bukan karena saya sombong atau merasa terlalu percaya diri, tapi saya pikir itu satu-satunya alasan yang logis mengapa saya tetap single saat ini.
I relate so much to the one who don't like people having interest in them. Even if they are alright, when I learn that they are interested in me, I feel like they're becoming less charming. I really don't know why but my heart feels like that. Saya sudah mengalami hal ini beberapa kali, makanya tidak jarang sewaktu SMA saya disebut si tukang PHP. Padahal saya hanya bersikap baik layaknya manusia yang harus bersikap baik kepada manusia lainnya. Entah sudah berapa laki-laki yang dekat dengan saya, lalu saat saya menyadari ia ternyata memiliki sesuatu dibalik kebaikannya itu misalnya seperti menaruh perasaan, maka saat itu juga saya akan jaga jarak. Saat itu pula ia akan terlihat tidak menarik dimata saya.

Dan saya saya tahu, saya mengerti mustahil untuk mendapatkan pria sempurna yang bisa memahami kita seutuhnya. Saya bukan pemilih, saya hanya mau seseorang yang bersedia memahami. Sebaliknya, saya juga akan bersedia memahaminya. Dan ya, saya mengerti. Bila seperti itu maka para laki-laki akan sulit PDKT dengan saya. Toh setiap baru PDKT saya akan langsung mundur. Well, saya hanya ingin memberi tahu; Dear people, even if you worry about me, i'll date when the time's come. So stop worrying, and just leave me alone. Thank you :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar