Salah
satunya adalah saya.
Orang
bahkan bertanya-tanya mengapa saya tetap saja memilih sendirian dan
tidak mengisi hati dengan seseorang yang spesial. Sementara seseorang
yang saya adore saja,
yang kini telah dipulau dewata telah memiliki seseorang yang membuat
hatinya berdebar. Walaupun belakangan di tempat kerja, entah rekan
atau atasan saya menyuruh untuk menerima saja nasabah yang
mengejar-ngejar saya. Bagaimana mungkin saya menerima nasabah yang
usiany sudah menginjak kepala 3 sementara saya saja belum genap 20?
-_-. Pun teman lama kini sedang berambisi mengenalkan saya dengan
seorang rekan kerjanya di showroom tempat
ia bekerja. Aah.. memangnya apa yang salah dengan tidak memiliki
pacar?
“Wajah
cantik, otak encer, badan ya.... agak gemukan lah. Tapi jomblo? Hmm..
jangan-jangan...“ ujar rekan sebelah kiri saya di seorang teller
juga, pria tentunya dan iya dia
memiliki pacar (Perlukah saya menekankan bahwa saya satu-satunya
teller yang masih
single di cabang?)
yang bahkan menduga saya adalah seorang lesbian. Well, yang
saya tahu saya jatuh cinta
dengan seseorang karena siapa sosok seseorang itu, dan hanya orang
itu. Toh saya juga tidak
pernah membayangkan bila suatu saat saya bisa jatuh cinta dengan
seorang gadis.
Kemudian
teman saya yang bisa bermain bass itu kembali bertanya memangnya saya
ini sosok seperti apa sebenarnya, dan mencari yang seperti apa. “Kata
orang sih, kita bisa melihat karakteristik seseorang yang sebenarnya
dari bacaannya. Dan mengenal perasaannya dari musik yang ia
dengarkan” jawab saya. Lantas saya berkata bahwa musik yang saya
dengarkan ialah bossanova dan
acoustic terutama
indie. Dan bila boleh memilih saya lebih suka vokalis wanita. Kalian
tahu apa yang terjadi? Rekan saya malah tertawa terbahak-bahak
mendengar jawaban saya mengenai lagu favorit. Yeah.. walaupun saya
terlihat seperti ekstrovert, sejatinya saya enggan mengumbar
kehidupan personalia ditempat bekerja. Dan begitulah sosok
saya saat sendiri, bukan saat bersama orang lain.
“Berarti
lu butuh orang yang lebih tua, dan dewasa. Ya.. tenang-tenang gitu
kali ya pembawannya” ujar teman saya berwajah gempal itu. Hm..
mungkin saja, saya juga berpikir demikian.
Anyway,
saya pun tidak menuntut untuk
memiliki seorang kekasih saat ini. Saya juga merasa belum memiliki
waktu yang bisa dibagikan kepada seseorang itu, lantaran saya orang
yang suka kesibukkan bekerja dan kuliah, atau kuliah dan bekerja.
Walau memang diakui, rasanya iri melihat orang sekitar saya jatuh
cinta. Everyone's fallin love except me lol.
“My
heart’s not fluttering but I don’t feel bad. I’m losing my
senses forgetting how to love. I don’t remember. I
do get jealous of couples (they must be happy). But I’m not lonely
(it’s bearable). My phone is quiet, my weekends are empty. Just
hate being in front of the TV” - Baek Ah Yeon
– So So (쏘쏘)
Tidak
ada yang lebih baik selain mengenal diri sendiri terlebih dahulu
ketimbang mengenal orang lain, itulah yang selalu saya pikirkan. Saya
kerap mengatakan pada teman bahwa saya adalah tipe the
people who don't like people who are interested in them. Dan
ini bukan karena saya sombong atau merasa terlalu percaya diri, tapi
saya pikir itu satu-satunya alasan yang logis mengapa saya tetap
single
saat
ini.
I
relate so much to the one who don't like people having interest in
them. Even if they are alright, when I learn that they are interested
in me, I feel like they're becoming less charming. I really don't
know why but my heart feels like that. Saya
sudah mengalami hal ini beberapa kali, makanya tidak jarang sewaktu
SMA saya disebut si tukang PHP. Padahal saya hanya bersikap baik
layaknya manusia yang harus bersikap baik kepada manusia lainnya.
Entah sudah berapa laki-laki yang dekat dengan saya, lalu saat saya
menyadari ia ternyata memiliki sesuatu
dibalik
kebaikannya itu misalnya seperti menaruh perasaan, maka saat itu juga
saya akan jaga jarak. Saat itu pula ia akan terlihat tidak menarik
dimata saya.
Dan
saya saya tahu, saya mengerti mustahil untuk mendapatkan pria
sempurna yang bisa memahami kita seutuhnya. Saya bukan pemilih, saya
hanya mau seseorang yang bersedia memahami. Sebaliknya, saya juga
akan bersedia memahaminya.
Dan
ya, saya mengerti. Bila seperti itu maka para laki-laki akan sulit
PDKT dengan saya. Toh setiap baru PDKT saya akan langsung mundur.
Well,
saya
hanya ingin memberi tahu;
Dear
people, even if you worry about me, i'll date when the time's come.
So stop worrying, and just leave me alone.
Thank you :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar