Sabtu, 27 Mei 2017

[Night Of Diaries] Never Letting Go

         
Tidak terasa bulan puasa tiba kembali, rasanya baru kemarin aku berpuasa dan harus bekerja tanpa libur di Jiexpo. Dan tahun lalu pula untuk pertama kali aku merayakan ulang tahun bersamamu. Pun pertama kalinya aku mendapatkan kartu ucapan ulang tahun yang mampu membuatku meneteskan air mata. Sepucuk surat dan email kejujuran darimu.

Tahun lalu kita tidak bertemu saat ulang tahunku, dan aku pun sedang tidak dapat libur dari pekerjaan itu. Aku masih ingat, kita bertelepon pada sore hari. Cukup lama kita bertelepon, yang membuatku khawatir apakah kuping mu tidak panas. Apalagi mengingat kau sedang berbaring disana.. Disamping mesin itu, mesin yang senantiasa mengiringi obrolan kita. Hati ku yang lemah dan tidak setangguh penampilanku, tidak sadar meneteskan air mata yang jatuh ke pipiku saat itu.

Sore ini, aku membuka rak novel hendak membaca novel Larung. Sekuel dari novel yang kau berikan padaku. Melihat novel pemberian mu yang kau berikan dengan jerih payah mencarinya, serta sepucuk surat didalamnya yang tidak akan pernah ku buang karna kini menjadi barang berhargaku lainnya. Aku membuka kembali surat tsb. Ah... surat itu tidak pernah gagal memberikan energi dan menggetarkan hatiku.

Kau benar, kita belum lama kenal. Aku mungkin perempuan jahat, yang memberikan pengaruh buruk padamu. Begitupun sebaliknya.
          
Tapi kita justru 'nekat', bertemu. Meet up. Di sebuah mall bilangan Jakarta Barat.

Saat itu aku agak terlambat datang, tergesa-gesa aku berlari memasuki mall yang juga memiliki hotel itu. Ku pikir kau belum datang. Sehingga kusempatkan diri untuk memberikan touch up di toilet wanita. Lalu mampir sebentar untuk beli minuman. Chat mu kemudian muncul, bertanya aku dimana. "Share Tea" balasku

Sayangnya kita bahkan tidak tahu rupa satu sama lain. Kita yang berkenalan karna mengagumi idola yang sama. Hanya itu. Hanya itu dasar yang kita gunakan, alasan mengapa kita bertemu. Karna kita mengagumi idola grup Korea yang sama. Kemudian hp ku berbunyi lagi, menimbulkan senyum diujung bibirku. Kau berkata rasanya ingin berteriak "Solar!" dan menunggu respon yang ada. Sayangnya aku punya cara lain, aku bertanya kau menggunakan pakaian apa dan bagaimana penampilan mu. Kemudian kepalaku mendongak, berkeliling mencari sekitar yang ucapmu juga sudah ada didekatku. Dan ini bukan sekali kau didekatku, karna kau selalu didekatku.

Aku yang menggunakan tas kecil, berjaket belang-belang menghampiri seorang gadis yang berdiri didepan toko roti (aku agak lupa apakah itu Bread Life atau Talks). Ku nekat menghampirimu yang saat itu hanya menggunakan kaos dan membawa tas gemblok. Karna kau baru pulang ngampus tentu saja. "Sebenernya aku udah curiga kamu orangnya, tapi aku takut salah orang" ucapmu kurang lebih seperti itu.
          
" Not being as caring after time has passed. Giving each other scars because of being comfortable. I hope that won’t happen to us. Let’s send it far away into space, ok?. You just smiled, right?. When you smile, I like it too. What other words are needed?. Wherever I go, at the thought of you. I feel safe today " - Mamamoo (마마무) - Never Letting Go (놓지 않을게)

Waktu terus berputar, hubungan kita menjadi semakin dekat berkat sepotong chat darimu membuatku senang saat itu. I was so happy. Hingga mengantarkan kita pada pertemuan-pertemuan lainnya. Pada suatu sore dimana kau meminjamkan bahu untukku, yang saat itu. Tidak membicarakan banyak topik, kita hanya menatap langit sore. Kau senantiasa bertanya masalah apa yang sedang ku gandrungi, dan aku hanya menjawabanya dengan gelengan kepala. " I just want to sit still. With someone at this time just looking at the sky, not worrying about anything going in life ". Kemudian kau seakan mampu membaca pikiranku membagikan kisah dan cerita kehidupanmu, yang tidak pernah bosan aku mendengarnya.

My Dear, kau selalu meminta maaf atas apa yang tidak kau lakukan yang semestinya tidak kau lakukan. Jangan. Jangan pernah kau meminta maaf padaku karna kau tidak pernah melakukan kesalahan. Kita dulu begitu dekat, tidak secara fisik tentu. We used to be talk a lot until morning, hingga kau menemani tidurku begitu sebaliknya. Saat kita menonton film yang aku mengeluh karna kecewa, saat kita karaoke berdua, saat kita duduk melihat orang berlalu-lalang, membeli es krim, berfoto dan makan siang. Bahkan aku masih ingat suatu hari kau pernah tidak sengaja menekan tombol call group di grup hobi kita itu. Tidak heran membuat para member menjadi panik ada apa gerangan engkau tiba-tiba mengajak gc hahaha. Ku jelaskan pada yang lain kalau hp mu disaku karna begitu sensitifnya sehingga tidak sengaja tertekan.

Surat dan email mu tidak pernah ku bosan baca. Kau tahu, I..really miss those old days. Tenang saja, aku tahu. Untuk saat ini kau harus fokus dengan kehidupanmu, menjaga segalanya berjalan sesuai dengan sebagaimananya. I'm just too greedy for missing you and wanting to meet you so bad. Aku ingin tahu bahwa hubungan kita tidak akan pernah berubah. Aku berterima kasih pada grup chat dan idola kita yang telah mempertemukan kita.

Ponsel ku sepi sekali tidak ada deringan pesan darimu. Kita berbagi banyak hal. Seperti yang kau bilang disepucuk suratmu itu. Aku khawatir, tapi kau menyuruhku untuk tidak khawatir. Baiklah. Ku turuti. Tetapi justru perasaan ini muncul dan pecah begitu saja, mungkin ini bukan perasaan khawatir pikirku. Just having these feelings are painful enough. But it's even more painful to see you having hard times alone. Ada banyak yang ingin ku ceritakan, tapi kata-kata dan jariku apalagi kecepatan mengetikku tidak akan pernah cukup. Good night

" I’m looking at you and we’re laughing together. You know me better than I know myself. I can’t express this feeling with words. Us right now. I’m sorry for always only receiving. Thank you and I love you. When you first made me cry, I remember your words. “I won’t let you go”. I promise you, me too, for always. I love you too. 약속할게 나도 언제나, 놓지 않을게~~ "


4 komentar:

  1. hi, can i have ur contact? :D
    kinda interested with ur blog.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sure, here's my mail : owaiji.girl@gmail.com

      Hapus
  2. kak, cek inbox dong

    BalasHapus
  3. ka, emailku gak di reply :(

    BalasHapus