Salah
satunya adalah saya.
Orang
bahkan bertanya-tanya mengapa saya tetap saja memilih sendirian dan
tidak mengisi hati dengan seseorang yang spesial. Sementara seseorang
yang saya adore saja,
yang kini telah dipulau dewata telah memiliki seseorang yang membuat
hatinya berdebar. Walaupun belakangan di tempat kerja, entah rekan
atau atasan saya menyuruh untuk menerima saja nasabah yang
mengejar-ngejar saya. Bagaimana mungkin saya menerima nasabah yang
usiany sudah menginjak kepala 3 sementara saya saja belum genap 20?
-_-. Pun teman lama kini sedang berambisi mengenalkan saya dengan
seorang rekan kerjanya di showroom tempat
ia bekerja. Aah.. memangnya apa yang salah dengan tidak memiliki
pacar?
“Wajah
cantik, otak encer, badan ya.... agak gemukan lah. Tapi jomblo? Hmm..
jangan-jangan...“ ujar rekan sebelah kiri saya di seorang teller
juga, pria tentunya dan iya dia
memiliki pacar (Perlukah saya menekankan bahwa saya satu-satunya
teller yang masih
single di cabang?)
yang bahkan menduga saya adalah seorang lesbian. Well, yang
saya tahu saya jatuh cinta
dengan seseorang karena siapa sosok seseorang itu, dan hanya orang
itu. Toh saya juga tidak
pernah membayangkan bila suatu saat saya bisa jatuh cinta dengan
seorang gadis.