Rabu, 13 Mei 2020

[Film] Moonlit Winter (윤희에게)

I actually
dream about
you


Yoonhee (Kim Hee Ae), wanita paruh baya yang tinggal sendiri dengan anaknya bernama Saebom (Kim Sohye) di sebuah kota kecil di Korea. Tidak lama Saebom menerima surat dari Jepang yang diperuntukkan untuk ibunya. Dipenuhi rasa penasaran ia pu membuka amplop tersebut dan menemukan bahwa surat itu berasal dari cinta pertama ibu nya yang tidak pernah di ceritakan pada siapapun. Tanpa memberitahu ibu nya, Saebom berinisiatif mempertemukan Yoonhee dengan mantan kekasihnya di negeri Sakura. Liburan ini yang kemudian menjadi perjalanan keluarga, beserta kisah asmara dengan seorang cinta pertama.


Film berlatar belakang Korea dan Jepang ini sukses dikemas sedemikian indahnya tanpa memerlukan plot yang rumit. Tema yang diangkat sangat simpel, yakni hubungan anak dan ibu lalu kisah cinta pada masa lalu sang ibu. Naskah yang dikemas pun sangat sederhana, hubungan keluarga yang disajikan juga tidak diberlebihan. Tidak menunjukkan kebahagiaan dengan senyum dan tawa sehari-harinya apalagi dengan memanggil "Oh~~ my daughter, how was your school?". Interaksi yang terjadi antara Yoonhee dan Saebom begitu nyata. Walaupun begitu, sutradara dan penulis Lim Dae-Hyung tahu betul sebuah keluarga yang manis tidak perlu mengumbar 'kemesraan' yang berlebihan. Beberapa scene berhasil membuat kita tersenyum ketika menyaksikan interaksi Yoonhee dan Saebom.

Yang paling saya suka adalah bagaimana film ini menunjukkan wanita janda yang seakan-akan jenuh dan terkesan depresi dengan hidupnya tanpa membuat penonton jenuh ketika menyaksikannya. Justru sebaliknya, penonton menjadi mengerti seiring berjalannya film mengapa Yoonhe seperti itu. Benar, disini Yoonhee diceritakan bercerai dengan suaminya. Kendati demikian, mantan suaminya masih berusaha menjadi ayah yang baik bagi Saebom dengan beberapa kali melakukan kunjungan ke rumahnya. Tetapi apa yang membuat Yoonhee begitu menolak kunjungan bapak dari anaknya itu?? Jawabannya tidak diberikan secara gamblang oleh penulis, karena ia tidak menitik beratkan latar belakang broken home ini dalam filmnya. Dia memberikan fokus pada bagaimana hubungan Yoonhee dan Saebom dalam sehari-hari.

Di Jepang tepatnya kota Ottaru, kita diajak bertemu dengan cinta pertama Yoonhee bernama Jun (Yuko Nakamura). Film berubah menjadi bahasa Jepang. Berbeda dengan Yoonhee, Jun seorang dokter hewan tidak menikah. Disini kita juga dapat menilai kalau Jun memiliki pribadi yang hangat dan berbeda dengan Yoonhee. Kemudian kita bertanya apa yang membuat kedua wanita ini saling mencintai??

Ketika sebuah film yang melibatkan dua negara, sebenarnya jujur saya pesimis. Hal yang paling saya takutkan ialah bagaimana interaksi kedua main actress yang berbeda bahasa tetapi mampu menunjukkan ada cinta diantara mereka, ada kisah yang tidak pernah selesai ditulis di masa lalu dan ada kenangan yang selalu mengukir di hati.

Rupanya saya bodoh, karena terlalu meremehkan kemampuan dan ide Lim Dae-Hyung sebagai sutradara dan penulis. Dia tahu Kim Hae-Ae dan Yuko Nakamura tidak perlu mengucapkan "I miss you" dalam bahasa masing-masing atau bahkan memerlukan adegan ciuman untuk menunjukkan chemistry nya. Film ini tidak perlu memberikan fokus kisah cinta lesbian demi menjual filmnya secara berlebihan. Bahasa tubuh aktris sangat jelas membuat kita ikut larut dalam kisah mereka dan ikut merasakan ada kerinduan dan kasih sayang yang tulus antara kedua manusia semasa hidupnya. Dan di ekspresikan begitu naluriah, tidak dibuat-buat. Standing ovation for both actress

Terakhir ending Moonlit Winter yang sebenarnya judul Korea nya diterjemahkan menjadi To Yoonhee, menjadi ending film terindah yang pernah saya saksikan. Bagi saya, film ini tidak memberikan sad or bad ending. They know how to touch our heart and soul. Most beautiful film. Film ini akan selalu saya ingat sepanjang waktu

Honourable mention; Kim Sohye as Saebom. How I love the Ohayougozaimasu scene

Tidak ada komentar:

Posting Komentar