ia yang kini menangis
di belahan dunia sana. tanpa ku disisinya.
sejatinya luka memar
dan sobek yang kudapatkan,
tidak sebanding
dengan perih melihatmu menangis.
Aku bertemu dengannya
dalam sebuah expo dibilangan Tangerang. Pun pertemuan kami tidak
benar-benar direncanakan, kecuali aku yang memang memiliki intensi lain. Ia
sebaliknya.
Aku masih ingat
detail bagaimana aku dan Dia bertemu untuk pertama kali. Kami saling bergerak
dan berpindah dari satu titik ke titik yang lain, hingga mata ku menyapu lantai
expo dengan seksama dan melihat satu wanita yang membuat jantung ku
berdegup. Menggunakan kemeja merah, celana chino dan tas ransel
kesukaannya.